Senin, 24 Agustus 2015

Tugu Pahlawan, Monumen Kebanggaan Surabaya dan Indonesia

Kamu lagi pingin jalan-jalan keliling Indonesia? Sudah ada ‘Surabaya’ di daftar kota yang ingin kamu kunjungi? Kalau belum, segera kunjungi Surabaya, karena banyak objek wisata yang harus kamu jelajahi. Salah satunya adalah Tugu Pahlawan.

Kalian pasti tahu cerita tentang keberanian arek-arek Suroboyo dalam mengusir penjajah, kan? Peristiwa perang besar-besaran yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 itu kemudian diabadikan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai Hari Pahlawan. Untuk mengenang momen tersebut, selain dengan peringatan Hari Pahlawan, dibuat pula sebuah tugu yang kelak dapat dinikmati oleh generasi penerus bangsa ini.

Tugu yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya, tepatnya dekat Kantor Gubernur Jawa Timur ini mulai dibangun pada tanggal 10 November 1951. Rencananya, tugu ini akan dibangun dengan ketinggian 45 meter. Akan tetapi, karena ada perhitungan ulang terkait dengan kekuatan tugu dan aturan penerbangan saat itu, Tugu Pahlawan dibangun dengan ketinggian akhir 45 yard saja, alias kurang dari 45 meter. Peletakan batu pertama pembangunan tugu ini dilakukan oleh presiden Republik Indonesia kala itu, yakni Ir. Soekarno. Tepat setahun kemudian, tugu ini diresmikan pula oleh Presiden Ir. Soekarno.

Tugu Pahlawan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar yang dulunya digunakan untuk pengadilan tinggi pada zaman penjajahan Belanda. Selama pendudukan Jepang, bangunan itu digunakan sebagai pusat pelatihan bagi polisi militer Indonesia untuk melawan Jepang. Pada tanggal 10 November 1945, Monumen ini memiliki bentuk dan keunikan tersendiri. Bentuk monumen ini seperti paku terbalik, yakni lebih luas di bagian bawah kemudian makin ke atas makin kecil. Untuk mengingatkan kembali kepada pengunjung akan tanggal bersejarah tersebut, ada bagian-bagian yang unik di monumen ini. 10 lengkungan yang berada di sisi tugu melambangkan tanggal 10, 11 ruas tugu menandakan bulan 11, dan tinggi 45 yard sebagai penanda tahun 1945.

Untuk mendukung suasana perjuangan yang dihadirkan oleh Tugu Pahlawan Surabaya, sebuah museum di dalam area tugu ini. Museum dengan atap yang berbentuk piramida ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh presiden Republik Indonesia kala itu yakni Abdurrahman Wahid. Di dalam museum ini tersimpan koleksi sejarah, seperti berbagai senjata yang digunakan semasa pertempuran 10 November 1945, peta invasi, foto-foto peperangan, foto pembangunan Tugu Pahlawan, serta koleksi lainnya yang bakal membuatmu tertegun memandangnya.

Saat menuruni jalan masuk museum, pengunjung akan disuguhi sebuah relief yang menggambarkan perjuangan arek Suroboyo kala itu. Untuk menuju lantai dasar, pengunjung bisa memanfaatkan tangga dan eskalator yang disediakan. Di lantai dasar juga terdapat beberapa peninggalan milik Bung Tomo dan bendera laskar pejuang ketika pertempuran besar itu terjadi. Untuk mendengarkan pidato Bung Tomo yang berapi-api, pengunjung dapat mendengarkannya melalui mesin yang tersedia di sana. Akan tetapi, pengunjung harus puas dengan hanya mendengarkan suara yang tersedia di sana, karena pengelola museum tidak mengizinkan pengunjung untuk merekam suaranya.

Buat kamu yang ingin menuju lokasi ini, ada banyak pilihan transportasi yang dapat dipilih. Letaknya yang mudah dijangkau membuat berbagai macam kendaraan, mulai dari kendaraan pribadi hingga angkutan umum mampu mencapainya. Tugu Pahlawan dapat dikunjungi oleh wisatawan pada hari Selasa hingga Minggu. Untuk hari Selasa hingga Jumat, tugu ini dapat dikunjungi mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.00, sementara hari Sabtu dan Minggu dibuka untuk umum pada pukul 07.00-12.00. Mengenai biaya tiket masuk, kamu tidak perlu khawatir, karena hanya dengan Rp 5000,00, kamu sudah bisa memasuki monumen bersejarah ini. Buat kalian yang ingin mencari kenang-kenangan khas Kota Surabaya atau tempat makan, jangan cemas karena banyak pedagang yang menjajakannya di sekitar Tugu Pahlawan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar